Halo sobat pejalan,
kali ini saya akan membahas tentang pendakian Gunung Merbabu via Selo. yaa,
Merbabu, merupakan salah satu gunung yang cukup terkenal di dunia pendakian.
3142 mdpl, gunung ini menyuguhkan berbagai keindahan yang menarik perhatian pendaki
dari berbagai daerah. Secara administratif gunung ini berada di 3 wilayah yaitu
Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa
Tengah. Gunung ini bersebelahan dengan Gunung Merapi.
gambar dari @anggerzhr |
Pendakian Gunung
Merbabu via Selo merupakan jalur pendakian populer karena jalurnya yang tidak
terlalu ekstrim. Basecamp pendakian terletak di Desa Selo, Kabupaten Boyolali,
Jawa Tengah. Bagi kalian yang hendak mendaki merbabu, Dari Semarang,
menggunakan transportasi bus jurusan Solo-Semarang dengan tujuan Boyolali.
Sedangkan jika menggunakan transportasi kereta api, turun stasiun Solojebres
Kota Solo, kemudian menuju Boyolali menggunakan bus. Untuk tarif bus jurusan
Solo-Semarang sekitar Rp25.000,00 / orang.
Sebelum masuk terminal
Sunggingan Boyolali, bus akan melewati RSUD Pandaran Surowedanan. Sobat bisa
turun di sini untuk kemudian melanjutkan menuju pasar Cepogo menggunakan bus
kecil. Dari Pasar Cepogo lanjut lagi naik bus kecil tujuan Pasar Selo. Bisa
juga menumpang mobil sayur yang biasanya saat pagi hari mereka pulang menuju
Selo.
Sampai di Desa Selo,
turun di depan Kepolisian Sektor Selo (Polsek Selo). Dari Polsek Selo menuju
Basecamp dilanjutkan dengan jasa ojek dengan tarif sekitar Rp15.000,00 / orang
jika individu, jika rombongan, dapat menyewa mobil bak terbuka. Terkadang juga
ada pendaki yang memilih untuk berjalan kaki.
gambar dari @anggerzhr |
Untuk pendaftaran
simaksi di Gunung Merbabu via Selo ini dapat dilakukan secara online. Tidak ada
sumber mata air di jalur ini, sebaiknya bawa cadangan air minum yang cukup. Di
awal jalur pendaki akan disambut gapura selamat datang dari Taman Nasional
Gunung Merbabu. Memasuki pintu hutan, medan jalur masih cukup landai, di sisi
kiri dan kanan banyak dijumpai pohon pinus membuat suasana terasa sejuk
meskipun siang hari.
Setelah berjalan
sekitar 1 jam 30 menit sampailah di Pos 1. Pos ini masih berada di rimbunnya
pepohonan. Setelah dari Pos 1, trek masih landai hingga menemukan tanjakan yang
di ujungnya ialah Pos bayangan. Setelah berjalan 30 menit dari Pos bayangan, pendaki
akan sampai di pos 2. Jarak dari Pos 1 menuju Pos 2 lumayan jauh. Dari pos 2,
menuju pos 3 menempuh waktu sekitar 50 menit. jalur yang dilalui menuju pos 3
berupa tanjakan. Saat musim kemarau, kondisi jalur sangat kering dan berdebu.
gambar dari @anggerzhr |
Di pos 3, pemandangan
di sini cukup indah, jika kita berjalan ke arah kiri menaiki bukit, akan
terlihat pemandangan Gunung Merapi yang cukup jelas jika tidak berkabut. Di pos
3 juga banyak kita jumpai tumbuhan Edelweis. Dari Pos 3, perjalanan akan
berlanjut menuju Sabana 1. Pendaki akan dihadapkan dengan jalur yang cukup
membuat nafas tersendat. Trek yang terjal dengan tanah yang mudah membuat
tergelincir. Setelah berjalan sekitar 45 menit, pendaki akan sampai di Sabana
1. Di sabana 1 ini merupakan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda, selain
tempatnya yang datar, pemandangannya sangat indah apalagi ketika pagi hari.
Namun angin di tempat ini cukup kencang, terlebih sangat rawan badai.
gambar dari @anggerhr |
Dari sabana 1, untuk
menuju sabana 2 (pos 5) tidak diperlukan waktu yang lama. Trek berupa tanjakan
yang sedikit terjal meski tidak seterjal antara pos 3-Sabana 1. Setelah sampai
di puncak bukit, pendaki akan berjalan menurun dan sampailah di Sabana 2 (pos
5). Di pos 5 ini, menurut saya tempat yang pas untuk mendirikan tenda.
gambar dari @anggerzhr |
Jika ingin menikmati sunrise di puncak, sebaiknya bangun jam 3 pagi untuk melakukan summit attack. Jangan lupa persiapkan sarapan dan bekal untuk di puncak. Waktu tempuh ke puncak sekitar 1,5 jam. Selain di puncak, sunrise juga bisa dinikmati di bukit sebelah timur sabana. Banyak sekali keindahan yang bisa kita nikmati sepanjang jalur pendakian.
Jika ada yang
ditanyakan, silahkan berkomentar. Mendakilah untuk mencintai alam, bukan hanya
sekedar eksistensi dan kepuasan diri sendiri. Bawa turun kembali sampah kita
sendiri dan sampah yang kita temukan di sepanjang jalur pendakian. Tetap jaga
etika dimanapun kita berada, karena kita hanya sekedar tamu. Sekian dari saya
terimakasih.
Salam Lestari