PENDAKIAN
GUNUNG SEMERU VIA RANUPANI
gambar dari @anggerzhr |
Halo sobat pejalan, buat
kalian semua pasti tidak asing dengan gunung satu ini. Yap, Gunung Semeru,
merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan puncaknya yaitu Puncak
Mahameru, berada di ketinggian 3676 mdpl. Gunung Semeru juga merupakan gunung
berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani.
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Gunung
Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni
Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Kesempatan kali ini saya
akan berbagi informasi perihal pendakian gunung Semeru via Ranu Pani. Gunung
Semeru merupakan gunung yang terbilang cukup tinggi, perlu persiapan secara
baik ketika hendak mendaki ke gunung ini. Untuk jalur pendakian hanya terdapat
satu jalur resmi, yaitu via Ranu Pani. Sebenarnya ada jalur lainnya, yaitu
jalur Ayek Ayek. Namun, jalur tersebut bukan jalur resmi, dikarenakan medannya
yang berbahaya dan banyak binatang buas.
gambar dari @anggerzhr |
Pendakian Gunung Semeru via
Ranu Pani biasanya memerlukan waktu selama 3 hari 2 malam. Untuk pendaftaran
bisa melalui situs Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebaiknya pendaftaran dilakukan h-2 bulan sebelum pendakian
untuk mencegah kehabisan kuota, karena kuota pendakian di Gunung Semeru
dibatasi 600 orang/harinya. Untuk pendaki dibawah umur wajib menyertakan surat
izin orang tua. Tarif untuk pendakian dikenakan biaya Rp. 17.500 per orang per hari untuk hari biasa dan Rp.
22.500 untuk hari libur.
Basecamp Ranu Pani terletak
di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk
menuju ke desa tersebut, dapat diakses dengan menyewa kendaraan berupa Jeep
dari stasiun Malang dengan tarif sekitar 800 ribu untuk pergi-pulang, biasanya
dapat menampung 8-12 orang. Sebelum menuju Ranu Pani, mampir di Gubugklakah
untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp6.000,00 untuk
maksimal 10 orang, karcis masuk Rp2.000,00 per orang, asuransi per orang
Rp2.000,00.
Di basecamp Ranu Pani kita
juga dapat mencari porter sebagai penunjuk arah pendakian, mengangkat barang,
dan memasak. Pendaki juga dapat bermalam di pos Ranu Pani, juga terdapat pula
warung warga lokal yang menjual makanan dan oleh-oleh.
Sebelum melakukan pendakian, pendaki akan diberikan pengarahan tentang peraturan dan larangan-larangan saat mendaki. Peraturan tersebut juga tersedia di link di atas.
Dari basecamp Ranu Pani
menuju pintu masuk pendakian dibutuhkan waktu 10 menit berjalan kaki. Di awal
pendakian, pendaki akan disambut dengan gapura selamat datang. Setelah itu
perjalanan berlanjut terus ke kiri ke arah bukit. Jangan mengikuti jalanan yang
lebar ke arah kebun penduduk. Di awal, kontur medan cukup landai.
Setelah berjalan sekitar 5
km menyusuri lereng bukit, pendaki akan sampai di Watu Rejeng. Pemandangan
sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan
pinus. Dan juga, setiap pos di pendakian, terdapat warga lokal yang menjajakan
aneka makanan dan minuman.
Setelah dari Watu Rejeng,
perjalanan dilanjut menempuk jarak sekitar 4,5 km menuju Ranu Kumbolo.
Sesampainya di Ranu Kumbolo, pendaki dapat mendirikan tenda untuk bermalam dan
beristirahat. Terdapat danau yang memiliki pemandangan indah terutama pagi hari
ketika matahari terbit di sela-sela bukit. Namun, suhu di Ranu Kumbolo sangat
dingin ketika menjelang petang dan juga pagi hari. sebaiknya persiapkan pakaian
hangat yang cukup.
gambar dari @anggerzhr |
Keesokan harinya, perjalanan
akan dilanjut menaiki Bukit Cinta. dari Bukit Cinta kita bisa melihat
pemandangan danau dari ketinggian. Setelah dari bukit, pendaki akan melewati
padang rumput yang sangat luas yang dinamakan Oro-oro Ombo. Oro-oro Ombo
dikelilingi bukit dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput yang luas
dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus.
gambar dari @anggerzhr |
Setelah melewati padang
rumput, pendaki akan memasuki hutan cemara, biasanya terdapat kijang dan aneka
burung, daerah ini dinamakan Cemoro Kandang. Melewati Cemoro Kandang, medan
yang dilalui berupa tanjakan yang tidak terlalu terjal, namun, cukup panjang.
Usai dari Cemoro Kandang,
pendaki akan sampai di Jambangan. Puncak Mahameru terlihat sangat jelas dari
pos ini. Dari Jambangan, pendaki akan tiba di kalimati, pos terakhir pendakian.
Dari Kalimati, akan terlihat pemandangan yang puitik ketika puncak Mahameru
memuntahkan kepulan asap. Di Kalimati terdapat mata air Sumber Mani, ke arah
barat(kanan) menyusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 30 menit
menuju lokasi.
Perjalanan menuju puncak
dilakukan dini hari. Dari Kalimati, berbelok ke kiri (timur) dan berjalan
sekitar 500 meter kemudian belok kanan menyusuri hutan menuju Arcopodo.
Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam,
dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Ketika melakukan perjalanan menuju
puncak persiapkan kacamata dan penutup hidung, dikarenakan banyak abu
berterbangan.
gambar dari @anggerzhr |
Setelah melewati Arcopodo,
pendaki akan menemukan batas vegetasi, dari sini, medan yang dilalui berupa medan
bepasir, saran saya berhati-hatilah, kadang terdapat batu-batu yang meluncur
daru atas lereng. Dari Arcopodo menuju puncak diperlukan waktu 3-4 jam. Di
puncak, pemandangan sangat indah, pendaki akan menemukan pemandangan kawah
Jonggring Saloka yang terkadang memuntahkan asap dan gas beracun. Saat pagi
menuju siang, arah angin akan berbalik arah membawa gas beracun ke arah puncak,
karena itu batas pendaki di puncak hanya sampai pukul 10 pagi. Selebihnya,
pendaki harus segera turun.
gambar dari @anggerzhr |
Demikian sedikit informasi
tentang pendakian gunung Semeru, jika ada yang ditanyakan, silahkan
berkomentar. Pesan saya, mendakilah untuk mencintai alam, bukan hanya sekedar
eksistensi dan kepuasan diri sendiri. Tetap jaga etika dimanapun kita berada.
Sekian TerimaKasih
Salam Lestari
No comments:
Post a Comment